Apa Sajakah Contoh Peranan Arthropoda yang Mengungtungkan dan Merugikan ?

Arthropoda adalah salah satu filum dalam kingdom animalia yang merupakan filum terbesar dalam pengelompokkan makhluk hidup. Anggota filum arthropoda mencapai 80% dari seluruh makhluk hidup di muka bumi. Secara bahasa, kata arthropoda berasal dari bahasa Yunani, “Arthro” artinya ruas dan podos yang berarti kaki. Oleh karena itu arthropoda juga dikenal dengan sebutan hewan beruas-ruas atau hewan tersegmentasi.

Arthropoda itu ada yang memiliki peranan menguntungkan dan ada yang merugikan, beberapa diantaranya akan dijelaskan di bawah ini.

Peran arthropoda yang menguntungkan yaitu :

  1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi seperti udang, kepiting.
  2. Sebagai penghasil madu seperti lebah.
  3. Sebagai bahan baku kain sutera seperti pupa kupu-kupu sutera
  4. Sebagai zooplankton seperti crustacea yang berukuran kecil
  5. Sebagai percobaan atau penelitian dalam genetika seperti lalat buah

Peran arthropoda yang merugikan yaitu :

  1. Sebagai sumber berbagai penyakit seperti lalat,nyamuk, dan lainnya
  2. Sebagai hama tanaman pangan dan industri seperti kumbang tanduk dan wereng cokelat
  3. Perusak bahan bangunan seperti rayap dan kumbang
  4. Parasit pada manusia seperti nyamuk & kutu rambut
  5. Pengebor kayu galangan kapal atau perahu (kelompok Crustacea) seperti Limnoria /ngorum.

Ciri-ciri umum arthropoda

  1. Tubuhnya berruas-ruas.
  2. Ruas-ruas tersebut memiliki pasangan-pasangan juluran.
  3. Memiliki ubuh yang simetris bilateral.
  4. Pada bagian luat tubuhnya terdiri dari eksoskelet.
  5. Apabila tubuhnya berkembang, ia akan mengelupas karena mengandung khitin.
  6. Sistem pada alat pencernaannya berupa saluran tubular memiliki mulut juga anus.
  7. Sedangkan sistem peredaran darah pada hewan arthropoda ini ialah peredaran darah terbuka.
  8. Rongga tubuhnya diisi oleh darah.
  9. Ia memiliki sistem syaraf.
  10. Urat-urat daging yang dimilikinya bergaris melintang.
  11. Arthropoda memiliki saluran-saluran yang merupakan sistem pengeluaran (alat ekresi), sebagaimana teman-temannya yang juga memiliki sistem ekskresi pada hewan yang berbeda-beda.
  12. Respirasi (sistem pernapasan pada hewan) arthropoda menggunakan insang, trakhea dan spirakel.
  13. Hewan pada filum arthropoda tidak memilikii silia atau nefridia.

Klasifikasi Artropoda adalah:

  • Trilobitomorpha adalah upafilum yang terdiri atas banyak spesies laut yang telah punah.
  • Krustasea umumnya adalah hewan air (kecuali kutu kayu) dan karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Termasuk dalam Crustacea adalah lobster, kepiting, teritip, udang, dan banyak lainnya.
  • Hexapoda meliputi serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip serangga dengan enam kaki toraks. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan myriapoda, dalam sebuah kelompok yang dinamakan Uniramia, meskipun bukti genetik lebih cenderung mendukung pengelompokan yang lebih dekat antara hexapoda dan crustace.
  • Chelicerata meliputi laba-laba, tungau, kalajengking, dan organisme lain yang terkait. Karakteristik mereka adalah memiliki kalisera, yaitu tambahan di atas/di depan mulut. Kalisera pada kalajengking tampak seperti cakar kecil yang digunakan untuk makan, tetapi kalisera pada laba-laba telah berkembang menjadi taring yang menyuntikkan racun.
  • Myriapoda meliputi kaki seribu, lipan, dan kerabatnya. Mereka memiliki banyak segmen tubuh, setiap segmen memiliki satu atau dua pasang kaki. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan hexapoda.

Struktur-Tubuh-ArthropodaStruktur Tubuh Arthropoda

Disebabkan karena anggotanya yang sangat banyak, maka struktur tubuh arthropoda yang beragam tergantung kepada kelompoknya masing-masing. Secara umum, arthropoda ini mempunyai tubuh yang terbagi menjadi tiga segmen utama, yakni kepala,dada (thoraks) serta Perut (Abdomen).

Tubuh arthropoda ini berbentuk simetri bilateral, artinya jika  tubuhnya dipotong itu melalui mulut serta anus, maka hewan tersebut akan terbagi menjadi dua bagian kiri serta kanan yang juga sama persis. Arthropoda ini mempunyai eksoskeleton, yaitu pelindung atau juga kerangka luar tubuh keras serta kuat yang terbuat dari zat kitin.

Umumnya diantara segmen tubuhnya, terdapat bagian yang tidak mengandung zat kitin sehingga mudah untuk da[at melakukan pergerakan.

Jumlah kaki pada arthropoda ini umumnya lebih dari 2 pasang, tetapi seluruh tergandung kepada kelasnya. Selama masa pertumbuhan, terdapat banyak kelompok dari filum ini yang mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) serta pergantian rangka luar (ekdisis). Habitat arthropoda ini sangatlah luas, mereka bisa atau dapat ditemukan hampir di seluruh tempat baik itu laut, air tawar, darat atau juga sebagai parasit. Terdapat 750.000 spesies arthropoda yang sudah diketahui.

Sistem Saraf Arthropoda

Arthropoda sudah memiliki sistem saraf yang berkembang dengan baik. Hewan ini memiliki sepasang tali saraf di sepanjang tubuh di bawah perut (daerah ventral), dan tali saraf tersebut membentuk sepasang ganglion ventral pada tiap segmen tubuhnya. Hal ini membuat sistem saraf ini tampak seperti tangga tali.

Pada ujung anterior terdapat beberapa pasang ganglion dorsal (total tiga pasang pada kebanyakan Arthropoda) yang bergabung membentuk otak. Akan tetapi, ganglion ventral yang mengendalikan kebanyakan aktivitas hewan tersebut. Bahkan, Arthropoda masih dapat makan, bergerak, dan kawin, walaupun otaknya sudah dihilangkan.

Sistem Respirasi Arthropoda

Arthropoda memiliki sistem respirasi yang beraneka ragam, bergantung dari habitat dan ukuran tubuh mereka. Spesies yang berukuran kecil kadang tidak memiliki sistem pernafasan. Sebab, rasio permukaan tubuh dibandingkan volume yang tinggi membuat mereka dapat melakukan respirasi dengan difusi sederhana melalui permukaan tubuhnya. Lain halnya dengan kelompok lain, misalnya Crustacea memiliki insang, Arachnida memiliki paru-paru buku, dan kebanyakan serangga memiliki trakea.

Related Posts