Buku Adalah Gudangnya Ilmu

Buku merupakan sebuah wadah untuk menuliskan semua hal yang ada di pikiran, dan pengertian ini berlaku untuk seorang penulis. Bagi seorang pembaca, buku merupakan gerbang untuka menuju kepintaran dan memahami segala hal yang diinginkan.

Buku itu banyak macam dan jenisnya, ada yang fiksi dan non fiksi, ada yang tebal dan ada yang tipis. Ada yang bermanfaat, namun banyak juga yang tidak bermanfaat, bahkan merusak akhlaq (seperti novel porno).

Terlebih pada jaman sekarang ini, dengan teknologi yang semakin canggih, segalanya berubah menjadi digital, buku tidak kehilangan aura dan manfaatnya. Buku masih laku di pasaran,a dan banyak dicari oleh para kolektor.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa buku ialah gudangnya ilmu, memang benar hal tersebut. Jutaan buku dengan berbagai tema beredar di pasaran, kita tinggal memilihnya sesuai dengan selera dan keinginan kita. bila kita rajin dan membiasakan diri untuk membaca, maka gerbang ilmu atau gudang ilmu akan terbuka.

Dikutip dari Situs Wikipedia, Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.

Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan perangkat seperti komputer meja, komputer jinjing, komputer tablet, telepon seluler dan lainnya, serta menggunakan perangkat lunak tertentu untuk membacanya.

Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa Arab (كتاب), yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan kata tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang mempunyai ketetapan hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-undang yang mengatur.

Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau seperti halnya kitab suci. Kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lampau memberi kedudukan yang penting bagi para pujangga untuk menceritakan kehidupan dan kekuasaan raja-raja pada waktu itu untuk diriwayatkan dengan cara ditulis.

Anda tahu membaca buku sudah tidak asing lagi bagi kalangan anak anak bahkan sampai remaja atau orang tua pun membaca buku masih sering dilakukan dimana tempatnya ataupun suasananya sedang seperti apa pasti buku adalah salah satu jalan alternatif untuk menyongsong masa depan kita, karena dari membaca bukulah kita menjadi tahu dan karena membaca bukulah kita menjadi paham.

Bahkan wawasan kita untuk masa depan menjadi banyak dan menjadi luas. Nah karena itu lah kita harus rajin yang namanya membaca buku dan harus bisa memulai hidup kita yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti, yang tadinya belum paham menjadi paham, dan yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Didunia ini tidak ada yang bisa membaca ataupun bisa dikatakan buta huruf.

Semunya bisa membaca tetapi bisa kita bedakan mana yang dibaca setiap hari dan mana yang tidak membaca setiap hari pasti akan kelihatan berbeda. Yang membaca setiap hari pasti akan tahu mana yang semustinya dia kerjakan dan mana yang semusinya dia tinggalkan berbeda dengan yang tidak menbaca buku dia hanya mengerjakan yang salah dan selalu salah kalau kita masih melakukan yang salah coba lah kita tinggalkan yang salah dan cobalah kita melakukan yang benar.

“Buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya” Pepatah ini kerap kita dengar. Hampir semua orang yang pernah mengenyam pendidikan formal mengenal pepatah ini. Tapi yang menyadari dan melakukannya masih sedikit. Minat baca penduduk negeri ini masih rendah. Aktivitas membaca belum begitu membudaya. Bahkan melihat seseorang yang tekun membaca buku saja dianggap aneh. Julukan sok pintar, sok profesor, kebarat-baratan dan lain semacamnya segera saja ditempelkan kepada si kutu buku.

Bagi penggemar membaca buku, membaca di sembarang tempat butuh mental kuat. Harus kebal cemoohan dan sindiran yang kadangkala menyakitkan telinga. Padahal membaca buku adalah kegiatan yang positif dan tidak melanggar sebiji pun peraturan perundang-undangan di negeri ini. Pun begitu, membaca tidak melanggar HAM. Tapi mengapa ada saja yang merasa ‘terganggu’ oleh seseorang yang membaca buku di sekitarnya?

Buku adalah suatu benda yang sangat penting bagi manusia. Karena di dalam buku ada sebuah ilmu. Setiap manusia pasti ingin sekali mencari ilmu. Tanpa buku hidup terasa berkurang. Bagiku buku adalah segalanya, karena buku akan membawa kita ke jalan kesuksesan dan buku pasti berguna bagi setiap pelajar. Buku gudang ilmu karena pada saat kita membaca buku, kita akan berpengetahuan luas, namun kalau kita bermalas malas an maka kita tidak akan tahu apa makna sebenarnya buku itu. Pada saat diriku santai dirumah aku selalu membaca buku.

Suatu hari aku diajak temanku ke toko buku dan aku menyetujuinya. Pada saat tiba di toko buku, saya melihat banyak buku di rak yang sudah di tata rapi. Saya dan teman saya langsung menuju ke tempat buku tersebut. Dan memilih berbagai macam buku, dari berbagai macam buku saya mendapatkan sebuah buku yang berjudul “buku gudang ilmu” dan saya pun akhirnya membelinya.

Setelah selesai dari toko buku, aku dan temanku langsung pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah aku langsung membuka buku tersebut. Lalu aku pun membacanya hingga aku tau apa isi dari buku yang aku beli itu. Lalu aku terus membacanya dan dalam waktu satu hari aku sudah bisa menyelesaikan buku itu.