Jelaskan perbedaan sekresi dan ekskresi

Perbedaan sekresi dan ekskresi adalah:

  • Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna bagi tubuh, sedangkan sekresi adalah proses pengeluaran zat-zat dalam tubuh yang masih berguna bagi tubuh itu sendiri.
  • Contoh ekskresi urinedan CO2, sedangkan contoh sekresi enzim/hormon.

Organ-organ sistem eksresi terdiri adalah:

  • Kulit, hasil ekskresi berupa air dan garam dalam bentuk keringat
  • Hati, hasil ekskresi berupa empedu dan urea
  • Ginjal, mengeksresikan zat-zat buangan menjadi urin melalui tiga tahapan yaitu filtrasi, reabsorbsi, augmentasi
  • Paru-paru, hasil eksresi berupa air dan CO2.

Apa itu Ekskresi

Ekskresi adalah kegiatan atau proses pengeluaran yang mengeluarkan sisa metabolisme, zat ini diserap dan di angkut oleh dara untuk kemudian dikeluarkan bersama dengan urine, keringat atau pernapasan.

Apa itu Sekresi

Sekresi adalah kegiatan atau proses pengeluaran zat yang dilakukan kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh, zat yang dikeluarkan biasanya berupa enzim hormon.

Dinding sel atau disebut juga dengan tembok sel adalah lapisan di luar membran sel yang mengelilingi jenis sel tertentu dan membatasi ruang bagi sel untuk mengembang. Dinding sel adalah ciri khas yang terdapat pada tumbuhan, jamur, alga, dan bakteri. Dinding sel tidak terdapat pada hewan dan protozoa. Dinding sel memiliki struktur yang fleksibel, kuat, tetapi ada juga yang kaku.

Dinding sel mengakibatkan sel tidak bisa berkembang dan bergerak secara bebas, seperti pada sel tumbuhan. Tetapi hal ini berdampak positif karena dinding sel bisa memberikan perlindungan, dukungan dan penyaring (filter) terhadap struktur serta fungsi sel itu sendiri. Dinding sel juga bisa mencegah tekanan air yang berlebih ketika memasuki sel.

Sekresi pada mata

Sekresi juga dihasilkan oleh kelenjar mata. Itu ditandai dengan kotoran mata atau yang disebut belek. Normalnya, kotoran mata muncul ketika pagi saat bangun tidur. Hal itu wajar, karena saat tidur, kelenjar mata bekerja mengeluarkan kotoran dan bakteri di mata.

Hasilnya pun bisa dilihat pagi hari. “Sangat normal, sebab mata berada di ruang terbuka tanpa pelindung, kuman selalu ada. Salah satu cara mata mengusirnya ya dengan mengeluarkannya,”

Salah satu pertahanan mata yang utama untuk mengusir kuman dan kotoran adalah air mata. Ya, organ tersebut berfungsi membersihkan dan melumasi mata. Karena itu, produksi air mata sangat berperan penting terhadap kesehatan mata.

Air mata berfungsi membersihkan dan menghidrasi mata, sehingga kuman tidak mudah bersarang. Nah, ketika ada kotoran mata, tentu kita langsung membersihkannya. Dengan alasan kebersihan, kenyamanan, dan biar enak dipandang orang lain.

Hal tersebut benar, tapi perlu diperhatikan kebersihannya. Baswara menyebut, usahakan jangan pernah menyentuh mata dengan sesuatu baik itu tangan, kain, atau air yang tidak terjaga kesterilannya. Sebab, mata sangat riskan dengan kontaminasi bakteri. “Sering yang kelilipan diambil sendiri dengan tangan. Kalau saya lebih menyarankan berkedip atau diguyur air bersih,”

Namun, berbeda cerita jika kuman telanjur bersarang di saluran air mata dan berkembang biak. Mereka akan mengeluarkan toksin yang bentuknya seperti lendir atau yang disebut sekret. Lendir itu berbeda-beda warnanya bergantung dengan jenis bakteri.

Sistem Ekskresi Manusia adalah:

Paru-paru

Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Ketika kamu bernapas melalui hidung atau mulut, terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.

Oksigen yang masuk melalui hidung pergi menuju trakea melewati tenggorokan. Di trakea, udara akan dibagi-bagi ke dalam saluran-saluran udara yang disebut saluran bronkus dan langsung memasuki paru-paru.

Nah, di paru-paru ini, udara akan terbagi lagi ke dalam bronkiolus menuju ke alveolus (kantung udara). Alveolus adalah tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Dalam alveolus, oksigen akan diserap oleh pembuluh darah lalu disalurkan ke jantung. Kemudian, organ jantung akan memompa oksigen untuk sel-sel tubuh. Proses penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh itulah yang akan menghasilkan karbon dioksida. Lalu, karbon dioksida tersebut akan diserap oleh darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh melalui hembusan napas bersama uap air.

Hati

Sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi, hati berfungsi untuk merombak sel-sel darah merah yang sudah tua/rusak. Di dalam hati, hemoglobin pada sel darah merah yang sudah rusak akan diuraikan menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin. Nah, hemoglobin itu sendiri merupakan protein yang mengandung zat besi pada sel darah merah.

Zat besi akan disimpan di dalam hati atau dialirkan menuju sumsum tulang belakang, sedangkan globin digunakan untuk membentuk sel darah merah baru dan metabolisme protein. Sementara itu, senyawa hemin akan diubah menjadi zat warna pada empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin.

Selain itu, hati juga berfungsi untuk menghasilkan empedu secara terus-menerus. Empedu? Kayak gimana tuh? Empedu merupakan cairan berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Empedu ini berperan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh serta melindungi tubuh dari bakteri. Zat-zat yang tidak baik bagi tubuh akan diserap oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat ini, dikeluarkan bersama dengan urin atau feses.

Fungsi hati lainnya dalam sistem ekskresi adalah untuk menguraikan gas amonia yang berbahaya dalam tubuh menjadi zat yang lebih aman, yaitu urea. Amonia tersebut dihasilkan dari proses metabolisme asam amino. Urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine. Bye-bye amonia!

Kulit

Fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi adalah untuk mengeluarkan kotoran, racun, dan senyawa mineral berlebih melalui keringat, agar kita terhindar dari zat-zat yg dapat meracuni tubuh. Keringat biasanya keluar ketika kita melakukan aktivitas, seperti berolahraga atau berjemur di bawah sinar matahari.

Related Posts