Bagaimana Pergerakan Matahari Pada Bumi

Rotasi Bumi

Bumi adalah salah satu planet, di mana kita bisa hidup karena mengandung udara, makanan dan air, bumi terdiri dari dua belahan (belahan bumi utara dan belahan bumi selatan), Bumi berputar di sekitar itu sendiri dan berputar di sekitar Matahari. Bumi berputar pada sumbunya cenderung (sendiri) sekali setiap 24 jam (satu hari), dan sisi (belahan) dari Bumi yang menghadap Matahari selama rotasi ini menjadi terang atau hari, Sedangkan sisi lainnya menjadi gelap atau malam, rotasi Bumi sekitar porosnya menyebabkan urutan hari dan malam.

Rotasi bumi mengelilingi matahari

Bumi berputar mengelilingi Matahari sekali setiap 365 dan seperempat hari (satu tahun), rotasi Bumi mengelilingi Matahari menyebabkan urutan empat musim (musim panas – musim semi – musim gugur – musim dingin). Sumbu bumi cenderung dan ini menyebabkan perbedaan panjang hari dan malam, Anda melihat bahwa hari lebih panjang dari malam di musim panas.
Anda melihat bahwa malam lebih panjang dari hari, di musim dingin dan jam hari sama dengan jam malam, Pada musim semi atau musim gugur.

Hari di musim panas lebih panjang dari hari di musim dingin, Karena orbit jelas matahari (rotasi bumi pada sumbunya) selama musim panas lebih panjang dari selama musim dingin.

Pengertian Gerak Semu Harian Matahari

Pengertian gerak semu harian matahari adalah kejadian alam dimana matahari seolah- olah matahari terbit dari sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat dan seperti matahari selalu berjalan ke arah barat. Gerakan ini seolah- olah dilakukan oleh matahari sehingga kita bisa selalu menebak waktu berdasarkan posisi matahari yang berpindah- pindah tempat.

Selain itu kita juga bisa menebak waktu dengan melihat bayangan benda melalui posisi matahari yang berbeda- beda ini. Sebenarnya gerak semu harian matahari ini adalah akibat dari gerakan rotasi bumi. Jadi, bumi yang bergerak bukan matahari yang bergerak. Rotasi bumi sendiri merupakan gerakan perputaran bumi pada porosnya yang berlangsung dari arah barat ke timur.

Proses Terjadinya Gerak Semu Harian Matahari

Gerak semu harian matahari terjadi akibat adanya gerakan rotasi Bumi. Waktu bumi untuk melakukan satu kali rotasi (kala rotasi) adalah sekitar 23 jam 56 menit dan 41 detik. Tidak ada proses khusus terjadinya gerak semu harian matahari. Gerak semu harian matahari ini ada karena Bumi bergerak dari arah barat menuju ke timur, sehingga menurut kita yang mana posisinya sebagai pengamat di Bumi akan memunculkan kesan bahwa matahari lah yang muncul dari sebelah timur dan berangsur- angusr bergerak menuju ke arah barat.

Gerakan semua harian matahari ini hanya berlangsung sekitar 12 jam saja, padahal rota Bumi memakan waktu hampir 24 jam. Hal ini karena belahan bumi yang menghadap matahari hanya 12 jam, sisanya membelakang matahari sehingga tidak terlihat gerak semu harian matahari.

Akibat dan Dampak Gerak Semu Harian Matahari

  • penentuan waktu
  • adanya perbedaan waktu
  • Fenomena alam yang menakjubkan
  • Terjadinya siang dan malam

Dampak Gerak Semu Harian Matahari terhadap Penentuan waktu

Dampak yang paling utama dirasakan oleh manusia mengenai adanya gerak semu harian matahari adalah tentang waktu. Adanya jam di dunia ini bisa jadi berdasarkan gerakan semu harian matahari. Kita bisa membedakan waktu antara pagi, siang, sore dan malam karena adanya gerakan ini. Sebelum ada jam, orang- orang pada zaman dahulu hanya memanfaatkan posisi matahari serta bayangan benda yang dibentuk oleh cahaya matahari sebagai penanda waktu telah berubah.

Sebagai contoh adalah penentuan waktu sholat ketika belum ada jam, maka digunakanlah posisi bayangan benda. Ada matahari naik sejengkal brarti masuk waktu dhuha, bayangan benda tepat di benda tersebut berarti sudah masuk waktu dzuhur, dan lain sebagainya. Maka dari itulah ada yang namanya jam matahari, dimana jam tersebut hanya memiliki satu jarum yang tidak bergerak. Yang bergerak adalah matahari hingga bayangannya menunjukkan angka jam yang tepat.

Dampak Gerak Semu Harian Matahari terhadap Adanya perbedaan waktu

Gerakan semua harian matahari juga menyebabkan adanya perbedaan waktu antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Tidak jauh- jauh, di Indonesia saja wilayahnya dibagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia Tengah dan Waktu Indonesia Timur. Hal ini karena letak wilayahnya berbeda masa ketika menjumpai matahari. Sebelah timur lebih dulu terkena sinar matahari daripada sebelah barat, sehingga selisih waktu Indonesia timur adalah 2 jam lebih dulu daripada waktu Indonesia barat.

Dampak Gerak Semu Harian Matahari terhadap Fenomena alam yang menakjubkan

Fenomena alam yang menakjubkan juga dapat terbentuk dari gerakan semu harian matahari, yaitu fenomena matahari terbit dan matahari terbenam yang selali menampakkan sensasi tersendiri berupa bayangan warna merah yang ada di langit. Kedua waktu ini selalu menjadi best moment di setiap harinya dan seringkali untuk diabadikan.

Dampak Gerak Semu Harian Matahari terhadap Terjadinya siang dan malam

Tanpa kita sadari ternyata waktu bekerja dan waktu istirahat kita terjadi karena pengaruh dari gerak semu harian matahari. Adanya siang dan malam adalah akibat dari rotasi Bumi dan juga akibat adanya gerakan semu harian matahari ini.

Gerak Semu Matahari Tahunan Penyebab Terjadinya Suhu Udara Panas yang Ekstrim

Gerak semu tahunan matahari menyebabkan adanya perbedaan penyinaran di belahan Bumi. Akibat revolusi Bumi selama 1 tahun, bagian Utara Bumi akan mendapatkan penyinaran matahari lebih lama dibanding bagian Selatan Bumi.

Hal itu berlangsung selama 6 bulan. Selanjutnya 6 bulan kemudian terjadi sebaliknya, yakni bagian Selatan Bumi akan mengalami penyinaran matahari lebih lama dibanding bagian Utara Bumi.

Dampak selanjutnya adalah adanya perubahan musim dan perubahan suhu udara. Saat matahari berada di bagian Utara garis equator, maka belahan Utara Bumi sedang musim dingin dan sebagian lainnya musim semi. Sementara pada Bumi bagian Selatan sebaliknya sedang mengalami musim gugur dan musim dingin.

Lalu ketika matahari berada di bagian Selatan garis equtor (khatulistiwa), maka Bumi bagian Selatan sedang musim panas dan semi, Bumi bagian Utara sedang musim gugur juga dingin.

Seiring dengan perubahan musim tersebut, maka suhu udara pun berubah sesuai dengan posisi semu matahari. Karena itu, di beberapa wilayah di Indonesia saat ini suhu udaranya amat panas.