Manusia sebagai ekosistem

Bakteri melebihi jumlah sel-sel tubuh manusia di mana mereka menghuni 10 banding 1. Inilah sebabnya mengapa perannya dalam kesehatan, pertahanan terhadap makhluk hidup patogen lainnya, dan fungsi tubuh menjadi semakin relevan. Di dalam tubuh manusia hidup sejumlah besar bakteri yang membentuk flora dari saluran-saluran yang menuju ke luar, seperti saluran pencernaan (mulut, usus), pernapasan atau urogenital. Juga, sejumlah besar bakteri dan ragi hidup di kulit. Sebagian besar bakteri ini tidak menyebabkan penyakit apa pun, tetapi sebaliknya, mereka bersaing dengan bakteri patogen lainnya. Infeksi sering didahului oleh hilangnya flora bakteri, yang memungkinkan perkembangbiakan spesies berbahaya. Di lain waktu mereka adalah bakteri khas dari flora umum yang, karena penyebab eksternal, berkembang biak secara berlebihan menyebabkan masalah. Artinya, tidak hanya penting untuk memiliki flora bakteri, tetapi juga harus dalam keseimbangan ekologis untuk berfungsi.

Mikrobioma yang membentuk tubuh manusia memungkinkan kehidupan sejumlah bakteri dan ragi yang sangat bervariasi, kondisi yang sama tidak terjadi di saluran usus seperti di dalam vagina atau di paru-paru. Faktanya, komunitas bakteri yang menjajah area seperti di belakang telinga, di bawah kuku atau di selangkangan sangat berbeda, seperti halnya komunitas hewan di gurun dan hutan.

Pada awal abad ke-20, percobaan dilakukan pada hewan yang menunjukkan bahwa individu yang dihilangkan dari semua jenis bakteri tumbuh dengan masalah pencernaan, kekebalan dan bahkan otak. Studi ini menunjukkan bahwa bakteri di dalam tubuh mencerna beberapa senyawa dalam makanan dan tubuh manusia menyerap produk pencernaan mereka.

Saat lahir, bayi yang baru lahir tidak hanya memiliki satu bentuk kehidupan, selain dirinya sendiri, di dalam tubuh. Ini berubah dengan cepat karena dari saat bersentuhan dengan permukaan apa pun, bakteri dan ragi dimasukkan ke dalam kulit Anda yang akan membentuk lapisan atau biofilm yang pada akhirnya akan melindunginya dari patogen. Hal yang sama terjadi di usus dan saluran kemih Anda, tidak ada bakteri. Dengan menyusu dan memasukkan sesuatu ke mulut, bakteri dari media akan masuk ke dalamnya untuk menjajah dan membantunya mendegradasi ASI (ASI tidak mengandung bakteri, tetapi ada bakteri di permukaan kulit ibu dan mereka bermanfaat bagi bayi). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi bakteri dalam makanannya, seperti yogurt atau acar yang difermentasi, memiliki sistem kekebalan yang lebih baik, sehingga anak tidak mudah terkena alergi.

Flora bakteri setiap orang adalah unik. Studi terbaru mengungkapkan bahwa komposisi bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh lokasi geografis individu, tetapi juga oleh jenis pekerjaan, keluarga, atau aktivitas rekreasi yang dilakukan. Itulah mengapa dikatakan bahwa komposisi bakteri dapat mengidentifikasi orang dengan cara yang mirip dengan sidik jari.

Related Posts