Sikas dan spermatofit lainnya

The Cycadophytina subdivisi milik divisi Pynophyta dan ditandai dengan memiliki daun umumnya menyirip dan bunga berkelamin tunggal atau hermafrodit dengan perhiasan bunga. Saat ini hanya sekitar 170 spesies yang tersisa, yang dibagi menjadi tiga kelas:

– Pteridospermae: mereka juga dikenal sebagai pakis dengan biji. Mereka adalah prekursor angiospermae. Hanya fosil yang diawetkan, karena mereka punah selama Kapur.
– Bennetitopsida: mereka adalah fosil. Di dalamnya terlihat untuk pertama kalinya bahwa ada bunga hermaprodit dengan perianth dan penyerbukan oleh serangga. Sebelumnya diyakini bahwa mereka adalah asal usul angiospermae.

– Cycadopsida: kelas ini terdiri dari sekitar sepuluh genera tumbuhan, yang digunakan untuk tujuan hias dan untuk mengekstrak getah. Spesies yang paling dikenal adalah Cycas resoluta, dengan batang pendek dan lebar dan pertumbuhan lambat, tidak pernah bercabang. Daunnya berbentuk jumbai dan menyirip. Ia memiliki dua jenis daun: nomophiles, yang vegetatif, dan cataphiles, dengan fungsi pelindung: mereka bersisik dan tidak memiliki klorofil. Bunganya sangat primitif, berkelamin tunggal dan dioecious. Bunga jantan memiliki mikrosporofil berbentuk sisik dengan banyak mikrosporangia. Mereka dikelompokkan membentuk strobili atau kerucut. Bunga betina disebut makrosporofil dan memiliki bentuk yang sama dengan daun vegetatif, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki klorofil. Makrosporangia sangat besar dan gametofit betina memiliki jaringan nutrisi. Beberapa penulis menganggap bahwa dalam kasus ini tidak mungkin berbicara tentang benih sejati, karena embrio tidak memiliki keadaan kehidupan laten. Selain itu, primordia seminalis jatuh ke tanah sebelum pembuahan dan, akhirnya, embrio diberi makan oleh jaringan nutrisi gametofit betina.

The Gnetophytina subdivisi , juga milik subdivisi Cycadophytina, berisi tiga hidup genera: Welwitschia, Gnetum, dan Ephedra. Beberapa dari mereka memiliki trakea dan trakea di alat vaskular mereka, mengingatkan pada angiospermae. Mereka menyajikan distribusi tertentu: genus Gnetum hidup di plurisilvas tropis, sementara Welwitschia hidup di gurun pantai Afrika dan Ephedra di zona beriklim kering.
Pada tingkat morfologi juga terdapat kekhasan pada masing-masing genus: Welwitschia memiliki batang yang sangat mengecil, pendek dan lebar. Ini memiliki dua daun yang berlawanan dan venasi paralel. Selain itu, pertumbuhannya tidak terbatas. Gnetum membentuk liana, daunnya berseberangan dan memiliki urat retikulat. Terakhir, Ephedra membentuk semak bercabang dengan simpul dan ruas. Daunnya berseberangan berbentuk sisik dan venasinya sejajar.

Related Posts