Vankomisin: Cara Penggunaan, Efek Samping, Kewaspadaan dan Interaksi

Ini digunakan untuk mengobati kondisi usus tertentu (kolitis) yang jarang terjadi setelah pengobatan dengan antibiotik.

Kondisi ini menyebabkan diare dan perut/perut tidak nyaman atau nyeri. Ketika vankomisin diminum, ia tetap berada di usus untuk menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan gejala-gejala ini.

Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri di usus. Ini tidak akan bekerja untuk infeksi bakteri di bagian lain dari tubuh atau untuk infeksi virus (seperti pilek atau flu). Menggunakan antibiotik apa pun saat tidak diperlukan dapat membuatnya tidak berfungsi untuk infeksi di masa depan.

Bagaimana cara menggunakan Vankomisin?

Minum obat ini melalui mulut seperti yang diarahkan oleh dokter Anda, biasanya setiap 6 hingga 8 jam. Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosisnya juga didasarkan pada berat badan.

Jika Anda juga mengonsumsi obat pengikat kolesterol tertentu (seperti cholestyramine, colestipol), minumlah setidaknya 3 hingga 4 jam setelah mengonsumsi vankomisin. Mengambil mereka bersama-sama akan membuat vankomisin bekerja lebih buruk. Tanyakan apoteker Anda jika Anda memiliki pertanyaan.

Untuk efek terbaik, minum antibiotik ini secara berkala. Untuk membantu Anda mengingat, minum obat ini pada waktu yang sama setiap hari.

Lanjutkan minum obat ini sampai jumlah yang ditentukan habis, bahkan jika gejalanya hilang setelah beberapa hari. Menghentikan obat terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi kembali.

Beritahu dokter jika kondisi kamu tidak berubah atau menjadi lebih buruk.

Efek samping

Dapat menyebabkan mual atau sakit perut. Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, beri tahu dokter atau apoteker Anda segera.

Ingatlah bahwa dokter Anda telah meresepkan obat ini untuk Anda karena dia menilai bahwa manfaatnya bagi Anda lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.

Beritahu dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius, termasuk: pusing, masalah pendengaran (seperti telinga berdenging, gangguan pendengaran), mudah memar / berdarah, tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah urin).

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda melihat gejala reaksi alergi yang serius, termasuk: ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, kesulitan bernapas.

Ini bukan daftar lengkap kemungkinan efek samping. Jika Anda melihat efek lain yang tidak tercantum di atas, hubungi dokter atau apoteker Anda.

Kewaspadaan Vankomisin

Sebelum mengonsumsi vankomisin, beri tahu dokter atau apoteker Anda jika Anda alergi terhadapnya, atau jika Anda memiliki alergi lain. Produk ini mungkin mengandung bahan yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain. Konsultasikan dengan apoteker Anda untuk perinciannya.

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker riwayat kesehatan Anda, terutama dari: penyakit ginjal, masalah pendengaran, masalah perut/usus lainnya.

Sebelum menjalani operasi, beri tahu dokter atau dokter gigi Anda tentang semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat resep, obat non-resep, dan produk herbal).

Orang dewasa yang lebih tua mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah ginjal atau gangguan pendengaran saat menggunakan obat ini.

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.

Tidak diketahui apakah bentuk vankomisin ini masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.

Interaksi

Interaksi dengan obat lain dapat mengubah cara kerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Dokumen ini tidak berisi semua kemungkinan interaksi obat.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat resep dan nonresep, dan produk herbal) dan bagikan dengan dokter dan apoteker Anda. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter Anda.

Meskipun sebagian besar antibiotik tidak mungkin mempengaruhi pengendalian kelahiran hormonal, seperti pil, patch, atau cincin, beberapa antibiotik (seperti rifampisin, rifabutin) dapat menurunkan efektivitasnya.

Hal ini dapat mengakibatkan kehamilan. Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal, tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda untuk informasi lebih lanjut.

Related Posts