Apakah Pengertian Akurasi dan Presisi

Hai teman-teman, untuk pembahasan kali ini admin akan mencoba memberikan uraian mengenai pengertian dari akurasi dan presisi. Kemudian dilanjutkan dengan perbedaan yang ada diantara akurasi dan presisi.

Pengertian Akurasi

Akurasi mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama dengan membandingkannya terhadap nilai absolut. Oleh karena itu, semakin mendekati ukurannya, semakin tinggi level akurasi. Hal itu tegantung secara utama pada caranya; data dikumpulkan.

Dengan istilah ‘akurasi’, kita memaksudkan derajat pemenuhan terhadap pengukuran standar, yaitu yang mana menjangkau pengukuran aktual mendekati ukuran standar, yaitu tepat sasaran.

Akurasi mengarah pada ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama dengan membandingkannya terhadap nilai absolut. Akurasi menjangkau pengukuran aktual mendekati ukuran standar, yaitu tepat sasaran. Maka, semakin mendekati ukurannya, semakin tinggi level akurasi.

Akurasi adalah ukuran kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau nilai target.

Akurasi ditentukan dengan menghitung nilai rata-rata hasil analisis dari blanko yang ditambahkan analit (laboratory-fortified blank), bahan referensi standar (standard reference material), dan larutan standar (standard solution). Selain itu, sampel spike matriks (matrix-spiked) juga diukur; ini menunjukkan keakuratan atau bias dalam matriks sampel aktual

Akurasi dapat dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (% recovery) dari nilai yang diukur terhadap nilai sebenarnya atau nilai target. Jika proses pengukuran menghasilkan hasil nilai rata-rata mempunyai selisih dari nilai sebenarnya atau nilai target, proses tersebut dikatakan bias.

Bias adalah kesalahan sistematis (systematic error) baik yang melekat dalam metode analisis (misalnya efisiensi ekstraksi) atau disebabkan oleh artefak sistem pengukuran (misalnya kontaminasi).

Lab menggunakan beberapa langkah kendali mutu (quality control) untuk menghilangkan bias analitik, termasuk analisis dari blanko metode (method blank), sampel kontrol laboratorium (laboratory control samples), dan independen standar verifikasi kalibrasi (calibration verification standards).

Karena bias dapat positif atau negatif, dan karena beberapa jenis bias dapat terjadi secara bersamaan, hanya total bias dapat dievaluasi dalam sebuah pengukuran.

Pengertian Presisi

Presisi menggambarkan keseragaman dan pengulangan pada pengukuran. Presisi merupakan derajat keunggulan, pada performa dari suatu operasi atau teknik yang digunakan untuk mendapatkan hasil. Presisi mengukur tingkat yang mana hasilnya mendekati satu sama lain, yaitu ketika pengukuran berkerumun bersama-sama.

Oleh karena itu, semakin tinggi level presisi semakin kecil variasi antar pengukuran. Contohnya: presisi adalah ketika satu titik yang sama ditembak, lagi dan lagi, yang mana titik yang tepat bukan hal yang penting.

Presisi menggambarkan keseragaman dan pengulangan pada pengukuran. Presisi merupakan derajat keunggulan dari suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan hasil. Presisi mengukur tingkat yang mana hasilnya mendekati satu sama lain, yaitu pengukuran berkerumunan bersama-sama. Maka, semakin tinggi level presisi, semakin kecil variasi antar pengukuran.

Presisi adalah kemampuan metode atau instrumen analitis untuk mereproduksi pengukurannya sendiri. Ini merupakan ukuran variabilitas, atau kesalahan acak (random error), dalam pengambilan sampel, penanganan sampel dan dalam analisis laboratorium.

American Society of Testing and Material (ASTM) mengakui dua tingkat presisi:

  • pengulangan (repeatability) – kesalahan acak yang terkait dengan pengukuran yang dilakukan oleh operator uji tunggal pada sampel bahan uji identik di laboratorium tertentu, dengan peralatan yang sama, di bawah kondisi operasi yang konstan, dan
  • reprodusibilitas (reproducibility)- kesalahan acak yang terkait dengan pengukuran yang dilakukan oleh operator uji yang berbeda, di laboratorium yang berbeda, menggunakan metode yang sama tetapi peralatan yang berbeda untuk menganalisis sampel bahan uji yang identik.

Presisi dapat dinyatakan sebagai perbedaan prosentase relatif (relative percent different, %RPD), jika dilakukan secara duplo atau dinyatakan sebagai simpangan baku relative (relative standard deviation, %RSD), jika pengujian dilakukan lebih dari dua kali

Perbedaan Akurasi (Ketelitian) dan Presisi (Ketepatan)

Akurasi dan presisi didefinisikan dalam hal kesalahan sistematis dan acak. Definisi umum mengaitkan akurasi dengan kesalahan sistematis dan presisi dengan kesalahan acak. Definisi lain, dikemukakan oleh ISO, mengaitkan trueness dengan kesalahan sistematis dan presisi dengan kesalahan acak, dan mendefinisikan akurasi sebagai kombinasi dari trueness dan presisi.

Walaupun perbedaan definisi akan terus terjadi, hal definisi yang umumnya digunakan yaitu: akurasi adalah kedekatan nilai diukur dan nilai sebenarnya. Sedangkan presisi adalah kedekatan nilai tiap pengukuran independen di bawah kondisi yang sama.

Presisi adalah pengukuran yang memiliki nilai yang hampir sama untuk setiap pengukuran yang dilakukan. Presisi mengukur seberapa baik kerja suatu alat. Jadi, presisi menentukan apakah suatu alat itu bekerja dengan baik. Contoh: Si A menimbang beratnya 3x berturut-turut dengan timbangan digital. Jika hasilnya sama, maka timbangan itu presisi. Sedangkan akurasi mengukur seberapa tepat suatu pengukuran dibandingkan dengan acuan lain. Jadi, akurasi mengukur apakah suatu pengukuran itu sesuai dengan acuan yang sudah ada. Contoh: Si A menimbang beratnya 3x berturut-turut dengan timbangan digital. Jika massa si A sebenarnya adalah 50 kg, tetapi timbangan menunjukkan 48 kg, timbangan itu tidak akurat.

Perbedaan akurasi dan presisi

Perbedaan antara akurasi dan presisi bisa digambarkan secara jelas seperti di bawah ini:

  1. Level kecocokkan antara pengukuran aktual dan pengukuran absolut disebut akurasi. Tingkat keberagaman yang terletak pada nilai beberapa pengukuran dari factor yang sma disebut presisi.
  2. Akurasi menggambarkan kedekatan dari pengukuran dengan pengukuran aktual. Di sisi lain, presisi menunjukan kedekatan dari masing-masing pengukuran dengan yang lain.
  3. Akurasi adalah derajat kesesuaian, yaitu tingkat yang mana pengukuran adalah tepat ketika dibandingkan dengan nilai absolut. Sementara, presisi adalah derajat reprodusibilitas, yang mana menjelaskan konsistensi dari pengukuran.
  4. Akurasi berdasar pada factor tunggal, sedangkan presisi berdasarkan pada lebih dari satu factor.
  5. Akurasi adalah pengukuran perkiraan statikal sementara presisi adalah pengukuran keberagaman statistical.
  6. Akurasi berfokus pada kesalahan sistematik, yakti kesalahan yang diakibatkan oleh masalah pada peralatan. Sebaliknya, presisi terkait dengan kesalahan acak, yang mana terjadi secara periodic tanpa pola yang dikenali.