Apakah Tanda dan Gejala Hipertensi

Pada jaman sekarang ini hipertensi merupakan sebuah penyakit yang menimpa banyak orang, tidak hanya orang tua, bahkan anak muda pun banyak yang mengalaminya. Hipertensi bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak teratur, stress, makan yang tidak terjaga, dan lain sebagainya. Pada pembahasan kali ini admin akana memberikan penjelasana mengenai apa yang dimaksud dengan hipertensi, tanda-tandan dan gejalanya. Okay, semoga bermanfaat banyak untuk teman-teman.

Hipertensi adalah istilah medis untuk tekanan darah tinggi. Ini berarti bahwa darah terlalu banyak menggunakan kekuatan terhadap dinding pembuluh darah.

Apa itu hipetensi / tekanan darah tinggi?

Tekanan darah dicatat dengan 2 angka. Tekanan sistolik (jumlah yang lebih tinggi) adalah kekuatan di mana jantung memompa darah ke seluruh tubuh Anda.

Tekanan diastolik (angka yang lebih rendah) adalah resistensi terhadap aliran darah di pembuluh darah. Keduanya diukur dalam milimeter merkuri (mmHg). Sebagai panduan umum:

  1. tekanan darah tinggi dianggap 140 / 90mmHg atau lebih tinggi
  2. tekanan darah ideal dianggap antara 90 / 60mmHg dan 120 / 80mmHg
  3. tekanan darah rendah dianggap 90 / 60mmHg atau lebih rendah

Pembacaan tekanan darah antara 120 / 80mmHg dan 140 / 90mmHg dapat berarti Anda berisiko mengalami tekanan darah tinggi jika Anda tidak mengambil langkah-langkah untuk menjaga tekanan darah Anda terkendali.

Gejala Tekanan Darah Tinggi (hipertensi)

Jika tekanan darah Anda sangat tinggi, mungkin ada gejala-gejala tertentu yang harus diwaspadai, termasuk:

  1. Sakit kepala parah
  2. Kelelahan atau kebingungan
  3. Masalah penglihatan
  4. Sakit dada
  5. Sulit bernafas
  6. Detak jantung tak teratur
  7. Darah dalam urin
  8. Berdebar di dada, leher, atau telinga Anda

Gejala-gejala ini membutuhkan perhatian medis segera. Mereka tidak terjadi pada semua orang dengan hipertensi, tetapi menunggu gejala dari kondisi ini muncul bisa berakibat fatal.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah untuk mendapatkan pembacaan tekanan darah secara teratur. Sebagian besar kantor dokter melakukan pembacaan tekanan darah di setiap pertemuan.

Jika Anda hanya memiliki fisik tahunan, bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko hipertensi dan bacaan lainnya yang mungkin Anda perlukan untuk membantu Anda mengawasi tekanan darah Anda.

Misalnya, jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung keluarga atau memiliki faktor risiko untuk mengembangkan kondisi ini, dokter Anda mungkin menyarankan agar Anda memeriksakan tekanan darah dua kali setahun. Ini membantu Anda dan dokter Anda tetap di atas semua masalah yang mungkin sebelum mereka menjadi bermasalah.

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg ( Smith Tom, 1995 ).  Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg.

Hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).

Penyebab Hipertensi adalah:

  1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
  2. Hipertensi  sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain

Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi

b. Ciri perseorangan

Cirri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit   hitam   lebih  banyak dari kulit putih )

c. Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin ).

PATOFISIOLOGI

Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis.

Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.

Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.

Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer ( Brunner & Suddarth, 2002 ).

TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : ( Edward  K Chung, 1995 )

1. Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Related Posts