Stoikiometri rasio C:N:P pada tumbuhan dan penggurunan

Ini didefinisikan sebagai degradasi padang rumput di daerah kering dan semi-kering sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk perubahan iklim dan aktivitas manusia. Penggurunan telah menyebabkan masalah lingkungan dan sosial-ekonomi yang signifikan di banyak daerah kering dan semi-kering di dunia. Ini menyebabkan degradasi tanah dan sangat mengurangi potensi produktivitas tanah, yang menyebabkan degradasi ekosistem dan jasa ekosistem terkait. Oleh karena itu, perkembangan ekonomi daerah juga terancam. Pada tahun 2015, PBB mengadopsi Sustainable Development Goals (SDGs), dan banyak di antaranya terkait dengan fungsi tanah. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami kualitas tanah dan proses yang mempengaruhi kualitas tanah untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dan isu-isu seperti mitigasi perubahan iklim, pengelolaan sumber daya air dan keanekaragaman hayati. Selain itu, studi perubahan global semakin memusatkan perhatian mereka pada penggurunan dalam beberapa tahun terakhir karena pengaruhnya terhadap perubahan iklim regional dan global. Penggurunan telah dijelaskan terutama dalam hal pengaruhnya terhadap vegetasi dan tanah. Penggurunan padang rumput ditandai dengan penggantian spesies asli dengan spesies eksotik. Oleh karena itu, penggurunan menghasilkan perubahan komposisi, pola dan struktur vegetasi. Karbon organik tanah (SOC), nitrogen (N) dan fosfor (P) sering diamati menurun dengan penggurunan tanah. Namun, dampak penggurunan pada stoikiometri C:N:P pada tanaman dan tanah padang rumput gurun masih belum diketahui.

Stoikiometri ekologi, yang memainkan peran penting dalam mempelajari komposisi vegetasi, fungsi ekosistem, dan keterbatasan nutrisi, telah sangat meningkatkan pemahaman kita tentang dinamika dan proses ekologi terestrial. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa penelitian telah menggunakan pola skala regional atau global dalam stoikiometri tanaman untuk memprediksi komposisi dan dinamika vegetasi dan keterbatasan nutrisi. Para peneliti juga berfokus pada bagaimana keseimbangan antara konsentrasi C, N, dan P tanah dapat mengatur pola vegetasi. Rasio C:N:P tanah secara langsung mencerminkan kesuburan tanah dan secara tidak langsung menunjukkan status nutrisi tanaman. Perubahan C organik tanah dan konsentrasi total N dan P dalam tanah pasti menghasilkan variasi dalam hubungan stoikiometri nutrisi. Variasi iklim, tanah dan karakteristik fisiologis tanaman (yaitu pertumbuhan tanaman, metabolisme, dan ciri-ciri sejarah hidup) dianggap sebagai faktor utama yang mempengaruhi stoikiometri tanaman C: N: P. Dalam siklus biogeokimia tanah padang rumput yang dipengaruhi oleh penggurunan, perubahan yang tidak dapat dihindari ditemukan pada siklus C, N dan P sebagai akibat dari efek penggurunan pada sifat-sifat tanah.

Related Posts